Kamis, 01 November 2012

TRUE LOVE
     Oleh : Cahya Nuraini - Kenapa harus kamu yang ada dihadapan aku sekarang ? kenapa bukan dia yg sudah ada di hati aku sejak dulu ? aku menyesal dulu telah membencimu, karna mungkin kini ini karma bagiku. Maafkan aku, tinggalkan aku, berikan aku cintanya yang dulu. Bukan dia tuhan.....
Samar-samar telah ku buka mataku karna silau oleh pancaran matahari dari jendela. Ternyata si mbok sosok yang telah merawatku dari kecil.
“selamat pagi non.”
“pagi mbokk,,,”
“nyonya sudah menunggu untuk sarapan non”
“iia mbok, terima kasih”..
     Namaku cicilia valentina nugraha , aku lahir tepat saat hari kasih sayang karna brhrap aku selalu mndapatkan kasih sayang dari semua orang. Memang benar, kehidupanku hampir sempurna. Aku anak yang lumayan pintar yah gak bego-bego amat lah istilah kasarnya. Mempunyai orang tua yang sayang aku, harta berlimpah, paras cantik, banyak teman, dan banyak cowok yang suka. Sekarang ini aku sedang menjalin hubungan dengan seseorang, dia teman sekolahku namanya dani. Sejujurya aku tak terlalu sayang dia, tapi di anak populer di sekolah karna dia keren pastinya dan karna desakan dari teman-temanku untuk mau menerima dani menjadi pacarku, maka akupun menjalin hubungan dengannya, sudah hmpir 4 bulan dan sekarang aku sudah kelas 1 SMA.
“pagi sayang,,” sapa mamaku di meja makan.
“pagi ma, papa mana ?”
“papamu ada meeting, jadi harus berangkat duluan.”
“ohh..” berdua kami sarapan namun tak lama kemudian.......... “pagi....!!!” sapa suara yg tak asing bagiku. Ya, si dani memang bak sopir pribadi bagiku. Kemanapun aku pergi dia siap sedia untuk mengantar. Bahkan tiap pagi dia rela mengantar jemput aku.
“pagi sayang,” sahut mamaku.
     Dia pun mengecup kedua pipiku dan berslaman kepada mamaku. Mereka sudah cukup akrab, dan sudah tidak ada kata malu. Aku bahkan sampai takut jika harus melanjutkan hubungan bersama dani ke jenjang pernikahan krna aku tak benar mencintainya.
“sayang hari ini ada ulangan, kita berangkat sekarang ya, soalnya aku belum belajar” sekaku sebelum dani ngobrol lebih banyak dengan mamaku.
“oh, yaudah ayo. Salim sama mama gih”
kamipun berangkat sekolah melaju dengan mobil bmw nya, dani memang anak orang berpunya sehingga dia menjadi anak terkeren dan paling di kagumi di sekolah.
“sayang, kabarnya hari ini ada murid baru di kelasku.”
“ohhh,,,” jawabku cuek, karna aku memang sedang malas ngobrol dengannya.
“kamu kenapa ? sakit ?” tanyanya smbil berusaha membelai rambutku namun aku mengelak.
“aku enggak apa-apa kok, Cuma sedikit pusing gara-gara begadang semalem”.
“begadang ngapaen ? belajar ?”
“bukan kok, orang aku nonton bola”. Jawabku untuk meredam suasana tegang dalam mobil.
Akhirnya sampailah kami di sekolah.
“sayang aku duluan ya, aku mau nyamperin anak-anak dulu” pintaku “iya”. Kamipun berpisah di jalan menuju parkir sekolah dan aku berjalan sendiri menuju kelas, untunglah aku bertemu teman-temanku. Rani,bella dan lia.
“heyyy, tunggu” teriakku
“ehhh, ini dia putri kita telah datang,” ledek si rani yang memang anaknya goookill abizzz.
“ihh, apaan sihh”
“eh-eh, tau gak, katanya ada anak baru lohh di kelas gue.katanya sih cowo dari jawa, moga-moga ajah cakep.”
     Sela si lia yang anaknya memang suka banget ngeliatin alias tukang nyeleksi cwok. Hampir semua cowok di sekolahan ini dia kenal bukan hanya teman satu angkatan tapi juga cowok-cowok kelas 2 & 3.
“udah tau kok dari si dany” jawabku.
“lia kalau cakep boleh tuh buat gue. Cilla, kita hari ini ulangan fisika kan ? udah belajar lo ?” tanya bella padaku.
     Belum sempat ku jawab namun sudah bel masuk dan akhirnya kami berlarian masuk ke kelas.
     Saat istirahat berbunyi tiba-tiba ada salah satu teman yang memberitahuku
“cilla cilla, si dany berantem di belakang sekolah” fikirku biarkan saja, toh bonyok pun dia yang ngrasaen, dani memang anak sok jagoan. Gara-gara dia banyak teman dan seorang kakak kelas sehingga dia sering mencari masalah dengana anak kelas 1. Namun aku sebagai ceweknya, jadi paling tidak aku harus numpang absent dong ! akupun meluncur ke belakang sekolah. Setelah sampai mulanya aku biarkan saja, ingin melihat siapa yang di hajarnya kali ini dan saat aku tanya pada lia ternyata yang dihajar adalah anak baru. Ku perhatikan muka anak baru tersebut karna bagiku wajah itu tak asing dan baru sja ku sadari ternyata itu Ali, cinta pertamaku saat aku masih SD kelas 5. Meski di bilang masih kecil, tapi tetap tak ada yang menggantikan dia di hatiku. Tercengang, kaget namun bahagia. Langsung saja aku berlari dan berusaha memisahkan perkelahian ini. Jujur saja semua temanku kaget karna tak pernah aku seagresif ini untuk melerai pertikaian dany.
“sudaaahh ! hentikan “ dengan memalingkan wajahku ke muka dany namun ternyata emosi dany belum turun sehigga akulah yang terkena tonjok mautnya, segera saja aku tersugkur jatuh. Dani sangat menyesali namun masih terperangah melihatku jatuh berbeda dengan ali yang langsung mendekapku untuk berusaha menolongku namun langsung di dorong dany jatuh dan menjauhkannya dariku. Aku pun pingsan dan tak ingat apa-apa lagi. Namun aku masih ingat jelas wajah tampan yang setengah kagetnya melihatku sama seperti aku kaget melihat dirinya.
     Setelah sadar ternyata aku telah di kamar. Dan semua temanku telah berkumpul, akupun memanggil lia dan meminta untuk menjelaskannya. “lia, sebenarnya tadi ada apa sih ?”
“tadi itu si dany jengkel sama si ali anak baru itu, gara-gara menurutnya ali itu sok cool dan di gandrungi banyak cewek di kelas. Iya, gue rasa sih di dany mulai merasa kalah saing gitu deh, ali emang gak sekaya dany tapi banyak banget cewek yang minta nomernya.” “termasuk lo ?” sekaku
“pastinya”
“boleh gue minta ?”
“buat apa ?”
“minta maaf atas perlakuan dany”
“ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue...”
“belum saatnya gue cerita li, nanti pasti gue ceritain. Plisss jangan kasih tau ke dany ya !”
“sip”
     Setelah lia memberikan nomer ali, liapun keluar dan dany masuk. Namun aku pura-pura lemas. Saat dany sudah mengutarakan penyesalan dan meminta maaf diapun aku suruh pulang. Saat semuanya sudah pulang akupun tak buang waktu dan langsung menelfon ali. Ragu-ragu ku pencet satu persatu nomer itu. Tuttttt tuuuttt tuuuutt bunyi sambungan telfon yang membuatku sedikit gemetar.
“hallo!” suara yang sedari dulu tetap tak berubah di telingaku. Suara sosok yang penuh kasih syang di hatiku
“hallo, ali” jawabku gemetar senang namun air mataku menetes.
“ini siapa ?”
“kamu tak mngenalku lagi ? ini aku”
“cilla “ namun aku terdiam, mulut ini seperti tak bisa berkata-kata. “cilaa, cilla, jawab aku. Jangan diam cil, aku rindu suara kamu.”
“aku juga al. Aku ingi bertemu denganmu. Besok di taman sekolah” setelah itu aku tutup telfon. Aku lega, ku bahagia dan aku menangis. Tuhannn terimakasih, aku tau kau sayang aku tuhan.
     Keesokan harinya akupun bertemu dengan ali dan di taman sudah ada sosok cowok yang ,menunggu. Bdannya tinggi tegap.
“ali” panggilku lirih dan langsung duduk di sampingnya. Namun dia hanya menatapku dengan dalam.
“kenapa kamu pandang aku seperti itu ?”
“kecantikanmu tak berubah cilla.”
“kamu gombal..”
“tidak,”
“kamu dingin al, “
“kepergianmu telah mengubah sikapku cil, tak sadarkah kamu. Kepergianmu membuatku hancur,, tanpa surat dan kabar”
“aku tak bermaksut al, smpai sekarang pun aku masih sayank kamu, cintaku tak pernah berubah. Kedaan saat itu sedang sulit. Perusahaan papaku bangkrut. Aku harus pindah beberapa kali untuk mendukung ekonomi keluargaku. Aku juga sedih tak bisa lagi berkomunikasi denganmu”. Suasana hening menyelimuti siang itu.
“mana cintamu al ? hilangkah itu ?”.
“entahlah... bertahun-tahun kehilangan yang aku cari dan satu-satunya semangat yang aku miliki. Bagaimana menurutmu. Memang kita masih kecil, tapi persaan itu beda cil.”
“aku tau al,tapi haruskah kau limpahkan keslahan itu padaku ? gadis kecil yang tak tau apa-apa !” tak terasa butiran bening itu tiba-tiba menetes, dan berlinang deras.
“jangan menangis cil, aku tak bermaksud untuk membuatmu menangis. Aku selalu kalah dan luluh jika melihatmu menngis” dan ali langsung memelukku. Dia usapnya kristal bening di pipiku dengan jari-jarinya yang penuh kasih syang. Namun sepertinya memang hari sial kami, dany tiba-tiba muncul dan salah sangka. Tanpa panjang lebar dia menyuruh teman-temannya untuk memegang ali sedangkan dany memukulinya. Ku coba tahan tangan kekar itu semampuku namun naas tetap saja aku kalah tenaga. Dan dengan terpaksa ku peluk dany untuk meredam amarahnya. Dia pun luluh. Ku lihat ali kecewa berat. Dan langsung menundukan kepala.
“dengar ya lo bangsat, jangan pernah lo deketin cewek gue lagi. Sekali lagi gue liat lo deketin cewek gue. Mampuss lo !”
“kalau cewek lo yang deketin gue gimana ?”
tersentak kaget aku bersma rombongan dany. Akupun kaget karna ali mampu berkata begitu, seolah dia tak berusaha melindungiku. “ahhhh, tahikk lo..”
di hajarnya ali untuk yang kedua kalinya.
“sayank, sudah, jangan di ladeni bocah pengecut ini !”
sindirku sinis. Alipun seperti mennyesali perkataannya.
     Malam ini aku masih memikirkan ali, perkataan yang menurutku sangat-sangat menyakitkan. Namun tiba-tiba ada suara mengetuk pintu.
“non ada tamu”
“cwo apa cwe ?”
“cowo non”
     Kufikir si dany tapi betapa terkejutnya aku karna ternyata yang datang ali. Bingung ingin kutemui apa tidak karna jujur saja aku masih marah dengannya.
“ngobrol di taman aja al” kataku bete. Ku pimpim jalan duluan untuk menuju taman depan. Kamipun duduk di bangku panjang di tengah taman. Ku suruh si mbok mengambilkan minum untuknya. Sesaat terdiam namun ali berusha untuk memancing obrolan di antara kami. “masih marah ?”
“masih”
“aku mesti gimana “
“harusnya kamu gak biacara seperti itu.”
“takut ?”
“maksudnya ?”
“cnta itu harusnya tak mengenal takut. Tak mengenal rasa sakit.” “aku bukn gadis tomboy yang masih berusia 9 th al. Aku ini remaja 15 th al. Aku sudah berubah”
“aku tau, namun cintamu tidak kan ?”
“selamanya hanya untukmu.”
“masihkah kau smpan itu untukku ?”
“hanya untuk kamu, dan selamanya untuk kamu” perlahan kami dekatkan kedua bibir kami, dan perlahan namun psti bibir kamipun menyentuh. Dengan lembut dia lumat bibir ini. Dan 1 kecupan di dahi. Sayangnya saat itu aku lupa, bahwa aku sudah punya janji kepada dany,lia,bella, dan rani. Mereka semua pun melihat kejadian itu. “bangsat lo !” baru dany ingin memukul ali, aku sudah berada di depanya dan lagi, aku terkena tonjok di kepalaku. Namun aku berusaha tak pingsan.
“hentikan dan. Nyadar gak siih lo. Selama ini tuh gue cuek sama lo supaya lo mutusin gue. Gue gax mau mutusin lo karna gue takut lo sakit. Ali cinta pertama gue dan, karna itulah gue gak pernah nganggap semua pacar gue serius karna sebenrnya cinta gue Cuma buat ali dan. Plisss, ngertiin gue, dewasalah sedikit dan. Kalau lo sayang gue, relain gue”
“ok, lo menang sob, gue gak bakal ganggu hubungan lo berdua lagi. Kita maen fair disini” berlalulah dany.
“ciehhhh, akhirnya sang putri pun menemukan cinta sejatinya the true of love” gombal rani
“ciehhh...ciehhh” teriak bella dan lia. Besok kenyang nieh....
     Meriahlah suasana malam itu. Canda gelak tawa riang. Hepi kusnendang yah guys. Semoga saja hubunganku awet sampai kakek-kakek dan nenek-nenek sama si ali ku cayankk.... hehehee. ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar